Membran sel adalah
salah satu struktur
yang terdapat pada semua sel.
Membran adalah pembatas sel dengan lingkungan luarnya dan dengan sel
terdekat. Membran sel bersifat selektif permeable terhadap ion-ion dan molekul
organik dan mengontrol gerakan material dari
dan menuju sel.
Membran sel memiliki
peran sebagai jangkar
sitoskeleton untuk memberi bentuk pada
sel dan tempat menempelnya matriks ektraseluler dan sel lain ketika
sel-sel berkelompok membentuk jaringan.
Sebagai pembatas
antara sel dengan
lingkungannya, fungsi utama
membran diantaranya: a. Membentuk ruang-ruang yang khusus melalui
selektif permeabel b. Menghasilkan
distribusi protein yang asimetris c.
Mengenal sel-sel yang ada disekitarnya d. Bagian
dimana molekul-molekul reseptor
menempel sebagai sel
yang berfungsi sebagai sinyal e.
Mengontrol dan meregulas urutan reaksi-reaksi kimia.
Bahan utama
dari membran sel
adalah protein dan
lipid atau lemak.
Membran protein dan lipid
tersusun secara khusus,
keduanya bertanggung jawab terhadap isi
sel dengan cara
menyeleksi, membiarkan masuk
atau menahan supaya tidak masuk
ke dalam sel. Pertama kali
yang mengemukakan model
membran adalah Hugh
Davson dan James Danielli
pada tahun 1935
yang terkenal dengan
model sandwich (sandwich model
membrane). Sebelum Davson dan Danielli mengusulkan model ini sebelumnya
Gorter dan Grendel
pada tahun 1925 telah mengusulkan model fosfolipid bilayer.
Model Davson-Danielle menjelaskan
bahwa lapisan bilayer fosfolipid berada
pada dua lapisan
protein globular sehingga
mirip dengan sandwich. Model
yang diajukan oleh
Davson-Danielle
diilustrasikan oleh Singer
(1992), dimana model ini menggambarkan
lapisan bilayer fosfolipid dilapisi
oleh lapisan molekul protein
baik pada baik
luar maupun bagian
dalamnya (Gambar 3.13). Tampak
lapisan fosfolipid bilayar
dilapisi oleh molekul
protein pada bagian
luar dan bagian dalamnya sehingga model ini mengingatkan kita pada
makanan yang terbuat dari roti dimana didalamnya ada bahan sayuran dan makanan
lainnya – sandwich.
Gambar 3.13. Gambar
Model pertama Davson-Danielli yang diilustrasikan oleh Singer (1992)
Model ini lama
diterima oleh para ahli sampai SJ Singer dan Garth Nicolson pada tahun1972 mengusulkan
model baru yang
bisa dibuktikan secara
experimen. Model Singer dan
Nicolson menggambarkan sistem
fosfolipid bilayer dimana
di dalamnya tersebar molekul
protein dan kolesterol
sehingga membentuk seperti mosaik.
Model Sandwich, Davson-Danielli Model Fluid Mosaic, Singer-Nicolson
Gambar 3.14.
Perbandingan Model Fluida Membran menurut Davson-Danielli dan Singer-Nicolson
Menurut model mosaik fluida SJ Singer dan Garth
Nicolson 1972, membran sel atau
membran biologis dapat
dianggap sebagai cairan
dua dimensi di
mana semua molekul lipid
dan protein bisa
berdifusi atau menyebar
dengan mudah. Molekul lipid
yang membentuk membran
adalah fosfolipid bilayer.
Secara lengkap model membran fluida mosaik digambarkan pada gambar 3.15.
Gambar 3.15 Model
Membran Fluida Mosaik dari Singer dan Nicholson. Sumber: Campbell, Biology
Fosfolipid
membentuk lapisan yang rapat karena
bagian non polar yang bersifat jenuh. Apabila bagian non polar (asam lemak)
mengandung ikatan C yang tidak jenuh
maka ikatan antara
bagian non polar
tidak rapat. Fosfolipid
pun tersebar secara asimetris
dan lapisan fosfolipid
mampu menyusun kembali
posisinya secara spontan dan
mampu berganti posisi baik secara lateral antara fosfolipid dalam satu
lapisan maupun fosfolipid
dari lapisan yang
berbeda. Pergerakan secara lateral
bergerak dengan cepat
sementara pergerakan flip-flop
jarang terjadi.
Gambar 3.16. Gerakan fosfolipid yang spontan terjadi
secara lateral dan flip-flop
Pertumbuhan dan
perkembangan merupakan dua
istilah yang berbeda
namun seringkali orang kesulitan
untuk membedakannya. Bahkan
orang cenderung untuk menyamakan
kedua istilah tersebut
padahal jika dikaji
lebih dalam kedua istilah
tersebut sangatlah berbeda.
Dalam Biologi, istilah
pertumbuhan dan perkembangan perbedaannya
tidak hanya terbatas
pada istilah saja
tetapi juga sampai pada
konsep keilmuannya. Jika
kedua istilah tersebut
belum dipahami secara benar
menurut konsep keilmuannya,
akan terjadi kesulitan
yang lebih besar lagi
manakala kita dihadapkan
kepada konsep tentang
reproduksi atau perkembangbiakan.
Karena itu,
perlu dipahami secara
jelas mengenai pertumbuhan
dan perkembangan, apa dan
bagaimana peranannya terhadap
kelangsungan hidup organisme sampai
kepada cara reproduksi
organisme tersebut. Hal
ini perlu untuk menghindari
terjadinya kesalahan pengertian terhadap ketiga konsep yaitu pertumbuhan,
perkembangan dan reproduksi atau perkembangbiakan, sehingga kita mampu
mengaitkan antara konsep
yang satu dengan
konsep lainnya serta mampu
menerapkan ketiga konsep
tersebut dalam kehidupan
nyata. Materi berikut ini
membahas mengenai perbedaan
antara pertumbuhan dan perkembangan, pertumbuhan
primer dan sekunder,
serta faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan.
1.Apa Pertumbuhan
Itu?
Makhluk hidup multiseluler
berasal dari sel
yang membelah secara
mitosis secara berkelanjutan untuk membentuk jaringan-jaringan. Selain
sel bertambah, yang menambah massa jaringan, ada juga sel-sel yaang mati yang
mengurangi massa jaringan. Jika sel-sel baru yang hidup lebih banyak jumlahnya
dari sel-sel yang mati, maka
massa tubuh bertambah.
Bagaimana jika sel
baru yang hidup sama atau lebih sedikit dari sel-sel
yang mati?
Pertumbuhan adalah suatu
kondisi bertambahnya massa,
volume, atau luas permukaan tubuh
individu makhluk hidup
seiring dengan bertambahnya
waktu. Laju pertumbuhan adalah
pertumbuhan dibagi waktu.
Untuk memudahkan dalam
mempelajari pertumbuhan maka dibuatlah grafik/kurva yang menunjukkan hubungan antara
volume tubuh terhadap
waktu. Telah diketahui
bahwa kurva yang banyak digunakan
untuk menganalisis pertumbuhan makhluk hidup adalah kurva sigmoid seperti yang
terlihat pada gambar berikut.
Pada lag phase (fase lambat) laju pertumbuhan rendah, pertambahan sel
terjadi secara lambat, ini
terjadi karena sel-sel/tubuh
masih beradaptasi dengan lingkungan. Pada
exponential phase (fase
eksponensial) pertumbuhan terjadi dengan laju
tinggi, di mana
sel-sel bertambah dengan
cepat. Pada stationary phase (fase
stasioner) pertumbuhan berlangsung
dengan laju nol,
artinya tidak ada lagi
pertambahan sel karena
jumlah sel baru
yang hidup sama
dengan jumlah sel-sel yang mati.
2.Apa Perkembangan Itu?
Perkembangan terjadinya perubahan
morfologi progresif. Mulai
dari zigot yang membelah, terus
berlanjut membentuk sel-sel
lain, jaringan, jaringan
baru dan organ-organ baru
melalui proses diferensiasi
morfogenesis sehingga pada akhirnya
terbentuk makhuk hidup
yang sempurna. Sebagai
contoh kita ambil perkembangan tanaman Brassica rapa.
Perkembangan tanaman dimulai
dari germinasi (perkecambahan) yaitu berkembangnya embrio dari fase
istirahat. Pada germinasi energi yang tersimpan dalam biji
diserap oleh embrio.
Embrio mulai tumbuh,
ukurannya meningkat, jumlah sel-selnya
makin banyak dan
bertambah kompleks, dan
terbentuklah jaringan dan organ-organ. Lingkungan dan genetik memainkan
peranan penting dalam mengatur pertumbuhan
dan perkembangan. Energi
untuk pertumbuhan berasal dari
fotosintesis.
Munculnya bunga adalah awal dari reproduksi seksual. Bunga menghasilkan
sel- sel kelamin (sperma
dan telur), yang
merupakan fungsi utama
bunga. Dengan adanya bunga
maka tanaman dapat
melakukan penyerbukan. Penyerbukan (pollination) adalah proses perkawinan pada
tanaman. Pada bunga, serbuk sari (pollen)
hinggap di kepala
putik (stigma) melalui
berbagai mekanisme. Pada tanaman
brasica serbuk sari
mencapai putik karena
dibawa oleh lebah
dan serangga-serangga lain.
Dengan penyerbukan maka terjadi fertilisasi, selanjutnya terjadi zigot
dan embrio. Embrio berkembang menjadi
individu tanaman baru. Berikut
ini deskripsi tahap- tahap perkembangan tumbuhan Brassica
rapa (sawi putih). Daur hidup Brassica rapa
cukup pendek yaitu
35-40 hari dari
mulai biji ditanam
hingga biji dipanen.
Sejak Robert
Hooke berhasil mengamati
struktur sel dari
sayatan gabus, para ahli
mulai berpikir untuk
mengetahui lebih dalam
tentang struktur sel
serta fungsinya bagi makhluk hidup. Apakah seluruh makhluk hidup
dibangun oleh sel yang sama? apakah
struktur dan fungsi
sel pada makhluk
hidup sama? bagaimana mengetahui
lebih jauh tentang
struktur dan fungsi
dari sel? Dan bagaimana
menjelaskan struktur dan
fungsi sel dengan
seluruh aktivitas yang terjadi dalam makhluk hidup.
Hasil
beberapa pengamatan yang lebih mendalam dari struktur sel yang diawali
oleh Antonio van
Leuweunhoek serta Robert Hooke
telah mendorong para ahli lainnya seperti
Theodora Schwann dan
rekannya untuk mengembangkan
teori sel. Untuk itu pada modul ini para peserta pelatihan diharapkan
dapat memahami tentang perkembangan teori
sel serta struktur
makluk hidup mulai
dari yang sederhana sampai yang
memiliki struktur tubuhnya yang kompleks. Modul
ini diawali dengan
pemahaman tentang organisasi
makhluk hidup mulai dari tingkat sel, jaringan yang
dibentuk oleh sekelompok sel yang memiliki fungsi yang sama,
organ yang dibangun
oleh beberapa jenis
jaringan yang memiliki fungsi dan struktrur yang berbeda.
Selanjutnya organ-organ yang memiliki fungsi yang berbeda
membentuk sebuah sistem
organ. Sistem organ
pada akhirnya akan membangun
sejenis individu khususnya yang memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi.
Sejarah perkembangan teori
sel sejak penemuan
sel oleh Robert Hooke melalui sayatan gabus memperkaya
pemahaman guru dalam konsep sel dan sejarah perkembangan teori sel.
Istilah
sel pertama kali digunakan oleh ahli biologi untuk menggambarkan ruang-ruang
kecil yang ditemukan pada sayatan gabus oleh Robert Hooke. Bagaimana para ahli
tertarik untuk mengungkap rahasia makhluk hidup? Khususnya tentang susunan dari
makhluk hidup. Siapa dan apa yang pertama kali mendorong rasa ingin tahu
Robert Hooke, Schleiden
dan yang lainnya
sehingga bisa menyimpulkan tentang
teori sel. Mari
kita telusuri orang-orang
yang memiliki sumbangan besar
dalam terbentuknya teori sel.
Gambar Beberapa ahli yang berperan dalam sejarah penemuan teori sel
a.Zacharias Jansen
Diawali oleh
penemuan Zacharias Jansen,
seorang berkewarganegaraan
Belanda sekitar tahun 1580-an, yang
dibantu ayahnya ketika membuat sebuah mikroskop
sederhana dengan cara
meletakkan dua buah
lensa cembung pada dua ujung tabung (gambar 2). Temuan
Zacharian Jansen telah mendorong para ahli lainnya untuk melakukan penelitian
lebih lanjut.
Seorang ilmuwan
dari Inggris, Robert
Hooke (1635 -
1703), menemukan
―ruang-ruang kecil‖ dari
sayatan gabus yang
diamati di bawah
mikroskop. Hooke menemukan ruang-ruang
kosong (gambar 2)
pada sayatan gabus. Ruang-ruang kecil
ini oleh Hooke
sebut sebagai sel.
Sel-sel yang diamati oleh
Hooke merupakan sel-sel
gabus yang sudah mati.
Akan tetapi, Hooke tidak mengetahui dengan pasti apa
struktur dan fungsi dari ruang-ruang ini.
Gambar Robert
Hooke dan Mikroskop yang digunakannya untuk mengamati sayatan gabus
Antonio von
Leeuwenhoek (1632-1683) seorang
berkebangsaan Belanda dan orang
yang pertama kali
mengamati dan menggambarkan
makhluk hidup renik dengan
mikroskop sederhana. Diyakini
pertama kali Leeuwenhoek melihat
bakteri dari kotoran gigi dan protista mirip hewan dari setetes air. Beberapa temuan penting dari Antonio van
Leewenhoek diantaranya adalah Infusoria,
sejenis protista pada
tahun 1674, Bakteri
yang berasal dari mulut manusia, Vakuola, Spermatozoa dan
Serat-serat otot.
Gambar Antonio
von Leeuwenhoek dengan mikroskop sederhana yang digunakannya.
Robert Brown
adalah seorang ahli
botani dan palaebotanist
yang telah memberikan banyak
kontribusi penting terhadap
perkembangan ilmu botani. Brown
juga merupakan seorang
pioneer dalam menggunakan
mikroskop serta telah member
banyak kontribusi pengetahuan
tentang inti sel
dan gerakan sitoplasma. Gerak
Brown adalah gerak
pada molekul-mokeul yang
terlarut dalam sitoplasma pertama kali ditemukan oleh Robert Brown.
Gambar Robert Brown dengan mikroskop yang digunakannya ketika menemukan inti sel dalam sayatan epidermis anggrek.
Seorang Profesor
Botani berkebangsaan Jerman
dari Universitas Jena, sebagai
salah seorang pencetus
teori sel bersama-sama
dengan Theodor Schwann dan Rudolf Virchow. Schwann menyatakan bahwa
bagian-bagian yang berbeda dari tumbuhan disusun oleh sel-sel. Schleiden dan
Schwann menjadi orang pertama yang memformulasikan apa
yang kemudian oleh
orang diyakini bahwa sel sebagai
prinsip dasar biologi yang sama pentingnya dengan teori atom bagi
kimia dan fisika.
Schleiden juga mengetahui
pentingnya inti sel dalam proses pembelahan sel yang ditemukan oleh Robert Brown.
f.Dr.
Theodor Schwann (1839)
Berbeda dengan
rekannya dari Jerman
Schleiden yang menggunakan tumbuhan sebagai
objek pengamatannya, Dr
Theodor Schwann bekerja sebagai ahli zoologi. Schwann
berhasil menunjukkan jaringan hewan secara mikroskopik dan
menemukan partikel-partikel yang
menarik dalam jaringan syaraf dan
otot. Schwann pun
telah mengobservasi sel-sel
yang berhubungan dengan selubung
serabut syaraf yang
disebut sel-sel Schwann. Bersama-sama
dengan Schleiden, Theodor
Schwann menyimpulkan dari hasil observasinya tentang sel sebagai
berikut: Sel
merupakan kesatuan struktural,
fisiologis, dan organisasi
dari makhluk hidup, Sel
memiliki eksistensi ganda
yaitu sebagai entitas
yang berbeda dan sebagai bagian yang membangun organisme, dan Sel
terbentuk secara bebas,
mirip dengan pembentukan
Kristal (spontaneous generation).
g.Rudolf Ludwig Karl Virchow (1821 –1902)
Rudolf Ludwig
Karl Virchow seorang
dokter Jerman, yang
menyatakan sebuah slogan ―Omnis cellula e cellula‖ artinya semua sel
hanya berasal dari sel sebelumnya. Pernyataannya
ini sekaligus menentang
pendapat dari penjelasan Schwann
yang ketiga bahwa
sel muncul begitu
saja seperti kristal (generatio
spontanea).
Dari penemuan-penemuan para ahli di
atas, teori sel modern saat ini menyimpulan bahwa:
a.Semua makhluk hidup terdiri dari sel-sel.
b.Sel adalah unit struktural dan fungsional dari
semua makhluk hidup. Semua sel berasal dari sel-sel pra-ada melalui proses
pembelahan (Generasi spontan tidak terjadi).
c.Sel berisi informasi genetik yang diturunkan
dari sel ke sel selama pembelahan sel (Sel pertama adalah pengecualian karena
tidak mungkin berasal dari sel sebelumnya yang sudah ada).
d.Semua sel pada dasarnya memiliki komposisi kimia
yang sama.
e.Semua aliran energi (metabolisme & biokimia)
kehidupan terjadi dalam sel.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli
di atas, dikembangkan teori sel yang dinyatakan sebagai berikut:
a.Semua organisme dibangun oleh sel-sel.
b.Sel merupakan kesatuan dasar secara struktural
dan fungsional dari makhluk hidup.
c.Sel berasal dari sel sebelumnya karena sel-sel
mampu melakukan reproduksi.
Sel sebagai unit struktural dan
fungsional terkecil dari organisme tersusun atas bagian – bagian yang lebih
kecil.
Dinding sel
Dinding sel merupakan organel yang hanya terdapat
pada sel tumbuhan. Organel ini berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan
mencegah penguapan air yang berlebihan. Pada sel tumbuhan yang muda dinding sel
tersusun oleh zat pektin, sedangkan pada sel tumbuhan yang dewasa tersusun zat selulose yang
bersifat kaku. Pada dinding sel terdapat
lubang berupa saluran yang disebut “
plasmodesmata “ yang berfungsi menghubungkan satu sitoplasma dengan
sitoplasma yang lain.
Membran plasma.
Agar dapat mempertahankan kehidupannya tiap sel
hidup harus mampu berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya. Hal tersebut
berkaitan erat dengan kebutuhan sel untuk memperoleh zat-zat makanan yang
diperlukan dan membuang sisa-sisa metabolisme. Oleh karena itu keberadaan membran plasma memungkinkan setiap
sel dapat melakukan pertukaran zat.
a). Struktur
membran plasma.
Membran plasma merupakan selaput tipis
yang memisahkan sel dengan dunia luarnya.
Menurut Singer dan Nicolson (1972),
struktur membran plasma dapat dijelaskan menurut
“Model Mosaik Cair “. Teori ini menyatakan
bahwa, membran plasma terdiri atas lapisan ganda ( bilayer ) yang disusun oleh
senyawa fosfolipid dan protein yang
memungkinkan molekul-molekul
tertentu dapat masuk dan keluar sel
sesuai kebutuhan. Pada struktur
model mosaik cair, kepala dari tiap fosfolipid bersifat hidrofilik ( suka air ), sedangkan bagian ekor bersifat hidrofobik ( takut air ).
b).
Fungsi membran plasma.
1. Sebagai pembatas antara sel dan lingkungan luarnya.
2.
Melindungi isi sel agar tidak keluar meninggalkan sel.
3.
Mengatur pertukaran zat yang masuk atau keluar sel.
4.
Melakukan seleksi terhadap zat-zat yang akan masuk atau meninggalkan sel.
5.
Sebagai tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia.
6. Sebagai reseptor ( penerima rangsang)
dari luar.
Sitoplasma.
Sitoplasma merupakan plasma atau
cairan sel yang berada diantara inti dan membrane plasma.
Sitoplasma terdiri atas cairan
yang bersifat koloid seperti jelly yang disebut dengan sitosol.
Fungsi utama sitoplasma adalah
sebagai tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia atau metabolisme sel.
Organel - organel sel.
Organel sel
merupakan bagian sel yang berperan melaksanakan proses-proses metabolisme untuk
menjamin kelangsungan hidup sel yang bersangkutan. Pada umumnya organel sel
terdapat dalam sel eukariotik. Beberapa organel memiliki selubung membran,
sedang organel lain berupa lipatan-lipatan membran. Organel yang memiliki 2
lapis membran adalah mitokondria, vakuola dan plastida. Organel yang tidak
memiliki membran adalah sentriol,
mikrofilamen dan mikrotubulus. Organel yang memiliki selapis membran
adalah ribosom dan badan golgi.
a)Nukleus.
Nukleus merupakan struktur yang sangat penting di
dalam sel eukariotik. Nukleus merupakan pusat pengendali sebuah sel dan sebagai
tempat penyimpan informasi genetik. Di dalam nukleus terdapat cairan
matriks yang disebut nukleoplasma,
nukleolus dan kromatin.
1.Nukleoplasma, merupakan cairan koloid yang terdiri atas
campuran air dan molekul-molekul pembangun struktur ribosom, asam inti dan
material lain.
2.Nukleolus
terdiri atas granula khusus dan benang-benang yang berhubungan dengan ADN
merupakan tempat pembentukan ribosom. Nukleolus berfungsi mensintesis molekul ARN yang digunakan dalam perakitan
ribosom.
3. Kromatin merupakan serabut-serabut halus yang
terdiri atas molekul ADN dan protein.
b)Retikulum endoplasma.
Retikulum
endoplasma (RE) merupakan organel sel berupa lipatan-lipatan dan tabung-tabung
membran yang tersebar di seluruh sitoplasma. Pada permukaannya berlangsung
berbagai reaksi kimia. Berdasarkan ada tidaknya ribosom yang menempel pada
permukaannya, RE dapat dibedakan atas ;
1.RE kasar.
RE kasar memiliki banyak ribosom untuk sintesa
protein. Protein yang dihasilkan disimpan dalam kantong –kantong kecil disebut vesikula.
2.RE halus.
RE halus tidak memiliki ribosom. Pada permukaannya
terdapat banyak enzim yang berfungsi untuk proses sintesa lemak dan glikogen,
selain itu juga sebagai penawar obat dan racun.
c)Mitokondria.
Mitokondria
banyak terdapat pada sel-sel eukariotik. Mitokondria merupakan organel
bermembran ganda. Membran luar
memiliki struktur halus berperan membatasi bagian dalam mitokondria dengan
sitoplasma. Membran dalam memiliki struktur berupa lipatan-lipatan yang disebut
krista. Diantara krista terdapat terdapat ruang berisi
suatu cairan yang disebut matriks.
d)Plastida.
Plastida hanya
terdapat pada sel tumbuhan dan ganggang. Berdasarkan pigmen yang dikandungnya
plastida dibedakan menjadi 3 yaitu :
1.Leukoplas adalah
plastida yang tidak berwarna dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan
makanan. Leukoplas dengan cadangan makanan berupa amilum disebut amiloplas,
sedangkan leukoplas dengan cadangan makanan berupa protein disebut proteoplas.
2.Kromoplas adalah plastida yang mengandung pigmen. Struktur
ini banyak terdapat pada bunga, buah dan beberapa daun. Contoh : pigmen
fikosianin, fikoeritrin dan fikosantin.
3.Kloroplas
adalah plastida yang mengandung pigmen berwarna hijau ( klorofil )
dan enzim serta molekul lain yang berfungsi dalam fotosintesis. Pada kloroplas
terdapat membran yang menyelubungi suatu cairan yang disebut stroma yaitu suatu
larutan yang kaya enzim yang berguna untuk sintesa karbohidrat. Selain itu
stroma juga berisi ADN dan ribosom.
Di dalam stroma
terdapat suatu sistem membran berupa kantong-kantong pipih yang disebut tilakoid ( thilakos = kantong, eides =
menyerupai ). Pada tilakoid biasa melekat pigmen hijau daun. Beberapa tilakoid
seringkali membentuk struktur bertumpuk yang disebut grana.Masing- masing
grana dapat berhubungan satu sama lain melalui suatu membran yang disebut intergranal tilakoid.
e)Badan Golgi.
Badan golgi
merupakan organel sel yang terdiri atas kantong-kantong pipih yang dibatasi
membran sehingga tampak seperti setumpuk
irisan roti. Dalam sel badan golgi
akan membentuk Golgi kompleks termasuk komponen organel sel terbesar dalam
sitoplasma.
Golgi merupakan tempat pengubahan enzim dari
bentuk tidak aktif ke bentuk aktif, selain itu juga berperan sebagai tempat
penyimpanan sementara protein dan zat lain yang berasal dari RE. Golgi juga
berperan dalam pembentukan lisosom. Badan golgi banyak ditemukan pada sel-sel
sekretori dan sel-sel saraf yang mensekresi neorutransmitter.
f)Lisosom.
Lisosom merupakan organel sel bermembran satu yang
dihasilkan oleh Golgi kompleks. Lisosom mengandung enzim hidrolitik yang dapat
mencerna makromolekul yang masuk ke dalam sel secara fagositosis intraseluler yaitu proses pencernaan yang terjadi di
dalam sel dengan gerakan seperti memakan. Di dalam sel lisosom dengan enzim
hidrolitiknya bersifat autofage
artinya mampu mendaur ulang materi
organik sel-selnya sendiri.
g)Badan mikro.
Badan mikro merupakan organel berukuran kecil yang
dilapisi satu membran. Badan mikro terbagi atas peroksisom dan
glioksisom.
1.Peroksisom
Peroksisom
memiliki enzim oksidatif dan katalase. Enzim oksidatif berperan mentransfer
hidrogen dari berbagai substrat ke oksigen sehingga terbentuk hidrogen
peroksida ( H2O2 ) yang bersifat racun. Dengan adanya
enzim katalase senyawa peroksida dapat diuraikan menjadi air dan oksigen.
2.Glioksisom
Glioksisom
banyak ditemukan pada jaringan tumbuhan yang mengandung lemak, terutama pada
perkecambahan biji. Glioksisom mengandung enzim yang mampu mengubah lemak
menjadi gula.
h)Sitoskeleton.
Sitoskeleton merupakan organel sel yang berfungsi
mempertahankan bentuk dan pergerakan sel. Berdasarkan jenisnya
sitoskeleton dapat dibedakan menjadi ;
1.Mikrofilamen, merupakan struktur organel sel yang
terdiri atas serat protein yang disebut aktin. Beberapa diantaranya dilibatkan
dalam kontraksi sel.
2.Mikrotubulus, merupakan organel sel berbentuk tabung
atau silinder dan tersusun atas protein. Bentuk protein demikian disebut tubulin. Mikrotubulus berperan dalam
pergerakan organel-organel dan gerakan kromosom selama pembelahan inti.
i)Vakuola.
Vakuola merupakan organel berupa kantong-kantong
bermembran besar dalam sel. Vakuola yang berukuran kecil sering disebut vesikel. Vakuola dapat ditemukan pada
sel tumbuhan dan sel hewan.
1.Pada sel tumbuhan, vakuola berukuran besar
dan dibungkus oleh tonoplas yaitu
membran tunggal yang mengatur pertukaran materi antara sitoplasma dengan cairan
didalamnya. Vakuola pada tumbuhan berfungsi untuk menyimpan zat-zat makanan,
zat sisa metabolisme yang berbahaya serta menjaga tekanan turgor sel.
2.Pada sel hewan ,vakuola berukuran kecil.
Pada beberapa protista , vakuola bersifat spesifik yang dapat berupa vakuola
kontraktil dan vakuola makanan. Vakuola kontraktil berguna untuk mengatur
keluar masuknya air, sedangkan vakuola makanan berguna untuk menyimpan atau
mencerna makanan.
j)Sentriol.
Sentriol merupakan organel yang terdiri atas dua
perangkat mikrotubula. Sentriol berfungsi pada saat pembelahan sel.
k)Silia dan flagel.
Pada permukaan
sel-sel, termasuk beberapa organisme uniseluler sering terdapat struktur
seperti rambut yang disebut silia atau
flagel. Mereka disebut flagel jika
ukurannya panjang dan jumlahnya sedikit, sebaliknya disebut silia jika
ukurannya pendek dan jumlahnya banyak. Silia dan flagel berfungsi untuk menggerakkan sel ke lingkungannya.
Sel merupakan struktur yang dibangun oleh komponen kimiawi berupa bahan
organic dan anorganik. Bahan kimia anorganik misalnya H2O, O2,
C, dll. Sedangkan bahan organic yang menyusun sel diantaranya adalah
Karbohidrat, Lipid dan Protein. Karbohidrat, lipid dan protein merupakan
bahan-bahan penyusun sel yang berukuran besar, disebut juga makromolekul.
Karbohidrat yaitu sebagai sumber
energi (contoh :glukosa, fruktosa), sebagai
cadangan energi (contoh : glikogen), sebagai sumber
kerangka karbon penyusun tubuh (contoh : pati, selulosa, kitin). Terdapat 3 golongan karbohidrat, yaitu Monosakarida (Contoh
monosakarida : glukosa, fruktosa, dan galaktosa), Disakarida merupakan gabungan dari 2 monosakarida, (penggabungan
ini terjadi melalui reaksi kondensasi / dehidrasi), Polisakarida merupakan gabungan dari banyak monosakarida (Contohnya pati/ amilum, selulosa (serat), kitin, dll).
Lipid merupakan molekul hidrokarbon yang memiliki sifat
hidrofob (sukar larut dalam air). Ada 3 kelompok lipid, yaitu Lemak (Trigliseraldehid) merupakan lipid
yang disusun oleh gabungan 1 gliserol dengan 3 asam lemak, Fosfolipid merupakan lipid penyusun
membran sel (Fosfolipid disusun oleh gugus fosfat dan 2 asam lemak), Steroid merupakan lipid yang disusun oleh rantai hidrokarbon berbentuk cincin
berjumlah 4 buah (Fungsinya sebagai bahan baku pembentukkan hormone seks,
vitamin D, komponen membrane sel, dll). Protein merupakan
molekul yang disusun oleh 20 jenis asam amino. Protein memiliki fungsi
diantaranya sebagai
penyusun membrane sel, sebagai
katalis reaksi kimiawi sel/ dalam tubuh ( oleh enzim), pembentuk
struktural sel. Beberapa dipeptida melalui penambahan asam amino lain
akan membentuk polipeptida. Polipeptida ini nantinya dapat dibuat menjadi
protein pada sel/ tubuh.
Pengertian sel prokariotik dan eukariotik
Sel dibagi dua bagian yaitu sel prokatiotik dan eukariotik.Sel prokariotik yaitu sel dimana belum memiliki membran inti,
sedangkan sel eukariotik yaitu sel yang sudah memiliki membran inti.
Sel Prokariotik dan Eukariotik
Prokiariotik
(Bakteri dan Mikoplasma)
Bakteri
merupakan organisme yang paling sederhana. Mereka pada umumnya berbentuk bola
atau batang, dan berukuran beberapa mikrometer. Bakteri dari luar ke dalam
berturut-turut terdiri dari flagell, dinding sel, selaput plasma,
sitoplasma yang di dalamnya terdapat nukleoid
dan ribosom, dan mesosoma. Dinding
sel bakteri mengandung senyawa mukopeptida yang digunakan untuk mengelompokkan
bakteri. Kadar mukopeptida bakteri gram negatif lebih tinggi dibandingkan bakteri
gram positif.
Dalam
sitoplasma mengandung mesesom dan nukleoid yaitu berfungsi sebagai Mesesoma yaitu berperan sebagai alat pengatur
pembelahan lipatan selaput plasma bersama-sama dengan ribosom berperan
sebagai sintesis protein.Nukleoid yaitu kumpulan bahan informasi genetik yang
terdapat pada bakteria. Pada saat bakteria membelah, bahan informasi genetik
dibagi ke sel anakan tanpa mengalami
perubahan menjadi kromosom. Flagella merupakan alat gerak yang sederhana yang
berasal dari granula basal yang terdapat disitoplasma. Ditengahnya terdapat
filamen yang terdiri dari senyawa
protein. Eukariotik
(Tumbuhan dan Hewan) Sel
eukarioti ini sudah memiliki nukleus. Didalam nukleus inilah terkandung sebagian
besar DNA. Sel eukariotik ini mencangkup sel hewan dan sel tumbuhan, ukuran sel
eukariotik lebih besar daripada sel prokariotik. Antara sitoplasma dan nukleoplasma terdapat
suatu pembatas yang merupakan turunan dari selaput plasma, Sitoplasma terdiri
dari matrik sitoplasmik atau sitosol yang merupakan cairan bening, dan
ruang-ruangan (kompartemen) y ang dikelilingi selaput. Ruangan beserta
selkaputnya disebut organela.
Bentuk
Prokariotik
Eukariotik
Organisme
Bakteri dan
cianobakteria
Fungi tumbuhan dan hewan
Ukuran
Sel
Dengan matrik linear 1 sampai 10
mikrometer
Dengan matrik linear 10 sampai
10o mikrometer
Metabolisme
Anaerobik dan Aerobik
Aerobik
Organela
Tidak Ada
Berbagai jenis: nukleus
mitokondria, kloroplas, RE, dll.
DNA
Letak : di Sitoplasma
Bentuk : Sirkular
Letak : di Nukleoplasma
Bentuk : Berupa benang halus
sangaT panjang.
RNA
dan Protein
RNA dan protein disintesis
diruang y ang sama
RNA disintesis di nukleus,
protein disintesis di sitoplasma
Sitoplasma
Tanpa sitoskelet: tidak ada
gerakan sitoplasmik, proses endositosis maupun eksositosis
Memiliki sitoskelet: terjadi gerakan
sitoplasmik, proses endositosis maupun eksositosis
Pembelahan
sel
Kromatin ditarik dengan cara
melekat pada selaput plasma
Kromosom dipisah oleh apparatus mitosis
yang terdiri dari filamen sitoskeletik.
Organisasi
selular
Sebagian uni sel
Sebagian besar multiselular,
dengan deperansiasi menjadi beberapa jenis sel
Semua makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, dan manusia adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Di antara ciptaan-Nya, manusia merupakan makhluk hidup yang paling sempurna karena diberi akal budi. Dengan akal budi, manusia senantiasa memiliki sifat ingin tahu sehingga terciptalah berbagai macam ilmu pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan, manusia mampu mengubah kehidupan dari zaman prasejarah primitif yang dikenal dengan zaman batu sampai sekarang ini menjadi zaman modern.
Di era globalisasi seperti sekarang ini, ilmu pengetahuan berkembang sangat cepat yang tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Contohnya, jika terjadi suatu peristiwa di suatu wilayah, misalnya peristiwa perang antara Irak - Amerika Serikat; terjadinya bencana gelombang pasang tsu- nami di Daerah Istimewa Aceh, maka hanya dalam hitungan menit, bahkan detik peristiwa tersebut dapat segera diketahui pihak di wilayah lain, walaupun dari jarak yang cukup jauh. Begitu juga dengan ilmu biologi yang telah mencapai perkembangan luar biasa karena telah mencapai pengetahuan substansi kehidupan sampai pada tingkat molekuler. Contoh manfaat ilmu biologi pada tingkat molekuler, yaitu peristiwa terjadinya bom Bali. Pada peristiwa itu pelaku peledakan ikut hancur bersama bomnya, maka satu-satunya cara untuk mengetahui identitas pelaku peledakan yaitu hanya dengan menggunakan tes DNA yang terdapat pada tingkat molekuler.
Pengertian Ilmu
Jika manusia merasa lapar, upaya apakah yang akan dilakukan? Dorongan rasa lapar menyebabkan manusia berupaya mencari makanan, yaitu dengan mencoba-coba memakan tumbuhan atau hewan yang ada di sekitarnya. Usaha tersebut terkadang salah dan terkadang benar. Namun, akhirnya dari pengalaman tersebut manusia sudah mampu membedakan antara tumbuhan dan hewan yang bisa dimakan maupun yang tidak bisa dimakan. Sumber bahan makanan manusia antara lain berasal dari hewan, misalnya daging sapi, ayam, dan lain-lain. Semula manusia memakannya dengan olahan yang sederhana. Selanjutnya, sejalan dengan perkembangan pemikiran, manusia mulai mencari cara menjadikan makanannya lebih berkualitas, misalnya daging untuk bahan makanan diolah agar menjadi lebih baik kualitasnya, seperti agar lebih lunak, higienis, serta bebas dari kuman penyakit. Bagaimana syarat-syarat itu bisa terpenuhi? Akhirnya manusia menemukan gagasan, yaitu dengan cara menggoreng, merebus, membakar, atau dengan proses yang lain. Peristiwa tersebut merupakan contoh dari awal mula ditemukan ilmu, yaitu dengan cara berpikir sederhana dan dilakukan dengan cara mencoba-coba, sampai selanjutnya mendapatkan pengalaman yang menjadi dasar sebuah pengetahuan.
Seiring dengan perkembangan zaman, pola pikir manusia semakin berkembang pula. Manusia mulai memikirkan tentang alam sekitar berdasarkan rasa keingintahuannya, dengan mengadakan pengamatan dan penyelidikan sehingga ilmu pengetahuan semakin berkembang dengan pesat. Hal ini saling terkait dengan kehidupan masyarakat yang sejalan dengan perkembangan teknologi. Contohnya, penemuan varietas bibit unggul, kawin suntik pada sapi, kelapa hibrida, padi hasil mutasi buatan dari Batan, yaitu padi jenis Atomita yang berguna untuk meningkatkan produksi pangan bagi manusia. Akan tetapi, di sisi lain dengan adanya dengan kemajuan ilmu pengetahuan dapat menimbulkan dampak negatif, seperti timbulnya pencemaran lingkungan.
Anda tentu sudah mengetahui bahwa ilmu pengetahuan merupakan kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan teori yang dibentuk melalui serangkaian kegiatan ilmiah. Bagaimana sifat atau ciri suatu ilmu pengetahuan? Suatu pengetahuan dapat disebut sebagai ilmu apabila memenuhi syarat atau ciri-ciri sebagai berikut.
Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan merupakan kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan teori yang dibentuk melalui serangkaian kegiatan ilmiah. Ilmu pengetahuan lahir dari suatu rangkaian aktivitas akal manusia yang disusun secara sistematis. Semua yang dinamakan ilmu pengetahuan selalu memiliki syarat-syarat atau ciri-ciri tertentu. Sifat dan ciri ilmu tersebut adalah memiliki objek, menggunakan metode, sistematis, universal, objektif, analitis, dan verifikatif. Berikut ini identifikasi dari sifat dan ciri dari ilmu pengetahuan atau ilmu yang dihasilkan oleh manusia.